Sabtu, 10 Februari 2018

perang Dunia 2

Hai teman teman....
Nama saya dwi umiasih.  Saya tinggal di desa bener wetan ambal kebumen. Saya sekarang sedang belajar membuat blog yang bermanfaat bagi semuanya. Karena berbagi ilmu itu indah dan menyenangkan.


Rangkuman Sejarah Perang Dunia II Versi Lengkap

Sejarah Perang Dunia II - Pada pembahasan kali ini, kita akan sama-sama menyimak mengenai sejarah perang dunia yang ke 2 secara lengkap, tulisan ini merupakan hasil rangkuman dari beberapa sumber yang ada. Perang dunia II merupakan perang yang berlangsung hampir selama 6 tahun atau tepatnya dimulai pada tahun 1939 sampai tahun 1945. Kenapa disebut perang dunia II? karena perang ini merupakan perang besar yang melibatkan banyak sekali negara-negara besar yang ada di dunia. kekuatan besar dalam perang dunia yang ke ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu blok poros dan sekutu.



Perang dunia II melibatkan sekitar 100 prajurit militer dari berbagai negara besar, negara tersebut mengeluarkan seluruh bidang diantaranya industri, ekonomi dan ilmiah untuk keperluan jalanya perang. Korban dalam perang dunia 2 lebih dari 50 juta orang baik dari militer mapun sipil, jumlah korban tersebut menjadikan perang ini sebagai salah satu perang paling mematikan di dunia. Jumlah korban yang begitu banyak disebabkan karena negara-negara menggunakan senjata pemusnah massal yakni senjata nuklir dan holocaust.

Secara umum, pecahnya perang dunia II terjadi pada tanggal 1 september tahun 1939 yakni ketika Jerman melakukan invasi ke Polandia, invasi ini kemudian membuat Inggris dan Francis menyatakan perang terhadap Jerman. Langkah yang dilakukan Jerman kemudian membentuk aliansi dengan Italia yang dinamakan dengan blok "poros". Dalam perkembangan selanjutnya Jepang bergabung dengan blok poros, negara gabungan ini kemudian berusaha menguasai dan menduduki sebagian besar negara yang ada di benua Eropa.

Sejarah Perang Dunia II Versi Lengkap
Rangkuman Sejarah Perang Dunia II Versi Lengkap
Negara Sekutu yang masih memiliki kekuatan untuk melawan blok poros yaitu Inggris dan Uni Soviet. Pada perang dunia ke II, blok poros berusaha untuk melakukan invasi terhadap Uni Soviet. Invasi ini membuat terjadinya pertempuran jalur darat yang begitu besar dan merupakan pertempuran darat paling besar dalam sejarah perang. Kemudian Jepang juga melakukan serangan terhadap Amerika Serikat dan berusaha menguasai Samudra Pasifik.

Serangan yang dilakukan oleh aliansi blok poros kemudian berhenti pada tahun 1942, hal ini dikarenakan mengalami berbagai kekalahan dalam prang dunia II. Negara blok poros yang ada di Eropa berhasil dikalahkan di Stalingrad dan Afrika Utara, semntara Jepang berhasil dikalahkan melalui pertempuran jalur laut. Akibat kekalahan blok poros pada perang dunia II, negara-negara yang tergabung dalam aliansi kemudian mundur dari semua front dalam perang.
Latar Belakang Perang Dunia II

Perang ini disebabkan karena dua faktor, yaitu umum dan khusus. Salah satu sebab umum yaitu gagalnya liga bangsa-bangsa dalam menciptakan perdamaian, karena Italia tidak bisa melakukan agresi terhadap Ethiopia. Hal lain adalah terjadinya persekutuan antarnegara setelah Perang Dunia 1 berlanjut. Sedangkan sebab khusus terjadinya Perang Dunia II adalah serangangan Jerman atas Polandia pada 1 September 1939. Invasi yang dilakukan Jerman inilah yang mengawali pertempuran dua font eropa. Sebab khusus Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik adalah pemboman pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii, oleh Jepang pada 7 Desember 1941.

Setelah Jerman melancarkan serangan ke Polandia, Prancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman. Maka dimulai lah Perang Dunia II antara blok poros dan blok sekutu. Pada 9 April 1940, dalam waktu singkat, tentara Jerman melakukan serangan besar-besaran ke wilayah utara dan berhasil menduduki Denmark dan Norwegia. Akhirnya 10 Juni 1940, Italia terjun dalam kancah peperangan dengan memihak Jerman. Serangan-serangan yang dahsyat dari Italia dan Jerman selama 12 hari, kemudian Prancis dapat ditaklukkan.
Kronologi Perang Dunia II

Perang Dunia II pecah pertama kali di Eropa yakni serangan Jerman terhadap polandia yang dilakukan pada tanggal 1 September 1939. Dua hari kemudian pada tanggal 3 September Inggris/Britania dan Francis menyatakan perang terhadap Jerman dan melakukan pemblokiran terhadap perairan Jerman. Hal ini dilakukan untuk melemahkan kekuatan perang dan ekonomi Jerman pada Perang Dunia II.

Kemudian Jerman melancarkan serangan pada 10 mei tahun 1940 terhadap Belanda, Belgia, Luksemburg dan Francis. Serangan ini berlangsung beberapa minggu, Belgia dan Belanda pun kewalahan menghadapi serangan Jerman. Serangan yang dilakukan menggunakan kendaraan lapis baja, sehingga pasukan sekutu bergeser ke area hutan untuk menghalangi serangan tersebut. Setelah Francis berhasil diduduki, kemudian di belah menjadi dua bagian zona pendudukan Italia dan Jerman.

Pada perang dunia yang berlangsung di Asia, Jepang terus menerus melakukan serangan dan berusaha menguasai Pasifik. Kemudian Amerika serikat menjatuhkan 2 bom atom di dua kota yaitu Hiroshima dan Nagasaki pada awal bulan Agustus 1944. Uni Soviet juga melakukan perlawanan terhadap Jepang dengan melakukan serangan di daerah Manchuria, serangan ini dapat mengalahkan pasukan Angkatan Darat Jepang.
Akhir Perang Dunia II

Perang Dunia II resmi berakhir setelah ditandatangani Perjanjian Postdam antara Jerman dan Sekutu pada 17 Juli sampai 2 Agustus 1945 dan perjanjian San Fransisco pada 8 September 1951 antara Jepang dan Sekutu. Pihak yang kalah perang diharuskan membayar ganti rugi selama masa Perang Dunia II. Lebih dari 50 juta orang, mayoritas warga sipil tewas dalam perang ini. hal ini membuat Perang Dunia II merupakan konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.


Sumber : http://sumbersejarah1.blogspot.co.id/2017/05/perang-dunia-ii.html#ixzz56iR0wrIC

Jumat, 09 Februari 2018

ALAT UKUR ELEKTRIK



Macam-Macam Alat Ukur Mekanik, Elektrik dan Pneumatic
Alat ukur merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengukur. Dalam perbaikan dan servis di bidang otomotif juga juga digunakan berbagai peralatan-pelatan untuk mengukur.

Alat-alat ukur dibedakan menjadi tiga macam yaitu alat ukur mekanik, alat ukur elektrik dan alat ukur pneumatik.

Alat ukur mekanik yaitu alat ukur yang penggunaanya secara mekanik. Alat ukur mekanik ini pada umumnya diunakan untuk mengukur panjang, lebar, kedalaman, diameter luar dan diameter dalam sebuah benda.

Skala pengukuran yang digunakan sering digunakan pada alat ukur mekanik ini adalah skala metrik dan skala inchi.

Sedangkan alat ukur elektrik yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik antara lain tegangan, arus, tahanan dan lain sebagainya. Selain itu, alat ukur elektrik pengoprasiannya membutuhkan daya listrik.

Sedangkan alat ukur pneumatik yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan. Selain itu, pengoprasiannya juga dengan memanfaatkan tekanan. Skala ukuran tekanan pada alat ini antara lain Psi, kPa, Bar, kg/cm2 dan lain sebagainya.

Macam-macam alat ukur mekanik

1. Mistar baja
Mistar baja atau penggaris baja merupakan salah satu alat ukur mekanik dan memiliki fungsi untuk mengukur panjang, lebar, ketinggian ataupun kedalaman suatu benda. Skala ukuran pada mistar baja ini memiliki tingkat ketelitian 0,5 mm atau 1 mm.

Panjang dari mistar baja juga bervariasi, panjang mistar yang sering digunakan di bengkel otomotif adalah mistar baja yang memiliki panjang 300 mm atau 30 cm dan mistar baja yang memiliki panjang 500 mm.

Pada mistar baja, ada juga yang menggunakan dua skala pengukuran yaitu skala metrik dan skala inchi.

2. Penggaris gulung (measuring tape)
Penggaris gulung ini terbuat dari bahan pita baja yang digulung. Penggaris gulung memiliki berbagai macam ukuran, adanya ukurannya sampai 2000 mm atau 2 m, ada yang ukurannya sampai 5000 mm atau 5 m, bahkan ada yang ukurannya sampai 15000 mm atau 15 m.

Skala ukuran yang terdapat pada penggaris gulung ini dibedakan menjadi dua skala, yaitu ada yang menggunakan skala metrik dan ada yang menggunakan skala inchi.

Penggaris gulung atau measuring tape berfungsi untuk mengukur panjang, lebar, kedalaman atau ketinggian yang memiliki jarak yang luas.

3. Busur derajat (protactor)
Busur derajat atau protactor memiliki bentuk setengah lingkaran dan dilengkapi dengan sepotong logam lurus dan panjang yang dihubungkan pada bagian setengah lingkaran yang dapat digerakkan disekeliling titik putarnya untuk mengukur sudut.

Busur derajat atau protactor ini berfungsi untuk mengukur atau memeriksa sudut-sudut suatu benda. Alat ini dapat mengukur sudut dari benda hingga 1800.

4. Outside caliper
Outside caliper berfungsi untuk mengukur diameter luar, mengukur dimensi luar dan memeriksa apakah permukaan luar dari benda yang diukur sejajar atau tidak.

Outside caliper terdapat dua kaki sebagai pengukur,serta titik putar pegas (spring pivot point) dan sekrup penyetel (adjustment screw).

Cara penggunaan outside caliper adalah dengan cara membengkokkan kedua kakinya ke arah satu sama lainnya pada bagian ujun kaki untuk mendapatkan hasil pengukuran.

5. Inside caliper
Inside caliper berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, mengukur dimensi bagian dalam dan untuk memeriksa apakah permukaan bagian dalam suatu benda sejajar atau tidak.

Inside caliper memiliki dua kaki yang dihubungkan dengan spring pivot point serta memiliki sekrup penyetel (adjustment screw) untuk menahan kedua kakinya saat pengukuran agar kedua kaki tidak bergeser.

6. Depth gauge
Depth gauge atau alat pengukur kedalaman berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu lubang.

Depth gauge terdiri dari kompoen penggaris baja kecil yang memiliki skala utama dan bagian geser yang terdapat skala vernier.

7. Valve spring tester
Valve spring tester berfungsi untuk menguji tingkat elastisitas dari pegas. Skala daya pegas standar memiliki skala maksimal 158 kg atau 350 lb.

8. Feeler gauge
Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah antar komponen dan untuk memeriksa keausan antar komponen.

Feeler gauge terdiri dari beberapa bilah tipis yang memiliki ketebalan yang berbeda-beda.

9. Vernier caliper
Vernier caliper atau juga sering disebut dengan jangka sorong memiliki fungsi untuk mengukur diameter luar suatu benda, mengukur diameter dalam suatu benda dan mengukur kedalaman dari suatu benda.

Jangka sorong memiliki beberapa bagian yaitu rahang bawah, rahang atas, pengukur kedalaman, sekrup pengunci, skala utama dan skala vernier/ nonius.

Jangka sorong memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian 0,1 mm, tingkat ketelitian 0,05 mm, tingkat ketelitian 0,02 mm, tingkat ketelitian 1/128 inchi dan tingkat ketelitian 1/1000 inchi.

10. Outside micrometer
Outside micrometer atau micrometer luar memiliki fungsi untuk mengukur diameter luar suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti dibandingkan dengan jangka sorong.

Outside micrometer memiliki beberapa bagian, antara lain frame, anvil, spindle, lock, sleeve, thimble dan rachet stopper/ rachet knob.

Outside micrometer memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian 0,01 mm dan tingkat ketelitian 0,001 mm.

11. Inside micrometer
Inside micrometer atau micrometer dalam memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti dibandingkan dengan jangka sorong.

Inside micrometer terdiri dari beberapa komponen, antara lain spindle, spacer, spindle lock screw, sleeve dan timble.

Inside micrometer memiliki tingkat ketelitian sampai 0,01 mm.

12. Depht micrometer
Depht micrometer atau micrometer kedalaman memiliki fungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda, kedalaman alur, ketinggian benda dengan tingkat ketelitian tertentu.

Depht micrometer memiliki komponen yang hampir sama dengan inside micrometer akan tetapi depht micrometer memiliki tambahan bagian block yang rata dengan permukaan yang rata.

13. Telescoping gauge
Telescoping gauge memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang memiliki ukuran yang kecil sehingga tidak dapat dilakukan dengan menggunakan micrometer.

Bagian-bagian dari telescoping gauge terdiri dari locking screw, handle atau grip dan plunger.

14. Dial indicator
Dial indicator berfungsi untuk mengukur kebengkokan dan keolengan atau run out suatu suatu benda atau poros.

Dial indicator memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm.

15. Cylinder Bore Gauge
Cylinder Bore Gauge (CBG) berfungsi untuk mengukur diameter silinder. Alat ini digunakan bersama-sama dengan jangka sorong dan micrometer luar saat digunakan untuk mengukur diameter silinder.

Macam-macam alat ukur elektrik

1. Multimeter
Multimeter atau multitester berfungsi untuk mengukur arus, tegangan, tahanan listrik, frekuensi, nilai kapasitas, hubungan atau konektivitas pada rangkaian.

2. Osiloskop
Osiloskop berfungsi untuk :
  • Mengukur besar tegangan (voltage) listrik dan hubungannya terhadap waktu
  • Mengukur frekuensi signal yang berosilasi
  • Mengecek frekuensi signal pada rangkaian
  • Membedakan arus AC dan DC
  • Mengecek suara atau noise pada sebuah rangkaian kelistrikan dan hubungannya terhadap waktu.

3. Scanner
Scanner merupakan alat ukur yang digunakan pada kendaraan-kendaraan injeksi. Scanner berfungsi untuk mengecek kesalah atau malfunction dari suatu sistem di kendaraan EFI, mengukur kerja sensor-sensor dan aktuator-aktuator.

4. Dwell dan tacho tester
Dwell tester berfungsi untuk mengukur sudut dwell pada sistem pengapian kendaraan, sedangkan tacho tester berfungsi untuk mengukur RPM mesin.

5. Timing light
Timing light berfungsi untuk mengetahui atau memeriksa saat pengapian kendaraan. Saat pengapian kendaraan yaitu saat busi mulai memercikkan bunga api.

Macam-macam alat ukur pneumatik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTJxMklXm3jBs11UPWfcVgubsp7PoKhZ01vYBA6g1JbP2q_pnAg2hmLsssBHCZ_HW2fiyyaffydeAMdD-VOAhOLcNlNSyvcRwrcsk7SpGXqO8GfithD0a_jISAMozVOX4j_RoznqDzZzwX/s640/Capture.JPG
1. Tyre pressure gauge
Tyre pressure gauge berfungsi untuk memeriksa tekanan udara pada ban, agar tekanan udara pada ban sesuai dengan tekanan spesifikasinya. Ada beberapa macam tyre gauge, tyre pressure gauge ada yang terpisah dari pompa ban dan ada yang menjadi satu dengan pompa ban.

2. Manifold gauge sistem AC
Manifold gauge pada sistem AC digunakan untuk mengecek tekanan refrigerant di dalam sistem AC, dan juga berfungsi untuk melakukan penggantian refrigerant pada sistem AC.

3. Radiator tester
Radiator tester berfungsi untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin dan juga untuk memeriksa kerja tutup radiator.

4. Compression tester
Compression tester berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi pada silinder mesin pada kendaraan.



DIKUTIP DARI: www.teknik-otomotif.com/2017/11/macam-macam-alat-ukur-mekanik-elektrik.html

perang Dunia 2

Hai teman teman.... Nama saya dwi umiasih.  Saya tinggal di desa bener wetan ambal kebumen. Saya sekarang sedang belajar membuat blog yang ...